Tanjung Ringgit From East Lombok Island

Dibanding dengan beberapa lokasi wisata populer di pulau Lombok yang kebanyakan ada di Lombok Barat, pantai Tanjung Ringgit ini ibarat sebuah mutiara tersembunyi yang belum dipoles di ujung Timur pulau yang beribukota Mataram ini.
Bagi para pencinta alam, pantai Tanjung Ringgit sangat mempesona dengan pasirnya yang berwarna merah muda, air lautnya yang bersih dan ombaknya yang aman untuk diarungi. Sayangnya, belum tersedia sarana dan prasarana yang memadai untuk menikmati keindahan itu dengan mudah.

Saat ini, satu-satunya cara menuju ke pantai yang sepi bagaikan pantai pribadi ini memang menggunakan kendaraan pribadi atau bisa saja menyewa mobil atau motor saat singgah di kota Mataram. Menuju ke pantai yang jaraknya sekitar 100 kilometer dari kota Mataram ini memang ‘penuh perjuangan’ tersendiri. Selain lokasinya yang benar-benar di paling ujung pulau Lombok, kondisi aspal jalan yang rusak dan berlubang di sana-sini, kita pun bakal ‘disambut’ dengan jalan tanah sekitar 20 kilometer sebelum pantai atau dari daerah desa Keruak. Karena kondisi jalan seperti inilah, lebih cocok menggunakan mobil jenis jeep dan sepeda motor jenis trail, serta tidak disarankan untuk menggunakan mobil jenis sedan.

Ada dua alternatif rute menuju ke pantai bertebing cukup curam ini, yaitu rute Mataram – Praya – Keruak – Tanjung Ringgit dan rute Mataram - Narmada – Selong – Keruak – Tanjung Ringgit, yang ditempuh selama sekitar 3-4 jam perjalanan darat.

Belum tersedia fasilitas penginapan atau pun tempat makan, jadi disarankan untuk membawa perbekalan makanan dan minuman sendiri, atau membawa peralatan camping jika ingin menginap di tepi pantai berpasir bersih ini.

Spot terbaik untuk menikmati keindahan pantai Tanjung Ringgit adalah dari atas ketinggian bukit. Terutama bila kita berangkat dari rute yang melalui Selong, kita akan menyusuri pantai hingga tiba ke perbukitan di mana kita bisa melihat laut lepas dari ketinggiannya.

Saat ini, kegiatan yang bisa dilakukan di pantai yang sering dihiasi munculnya Pelangi ini hanyalah berenang di laut karena ombaknya yang aman, snorkeling, dan berwisata perahu dengan perahu nelayan bermotor yang bisa mengangkut 8-10 orang.

Sebelum dan sesudah dari pantai Tanjung Ringgit, jangan lewatkan kesempatan untuk mampir ke desa adat Sade di mana kita bisa melihat pemukiman asli suku Sasak, rumah adatnya, kehidupan sehari-hari di sana, serta melihat kegiatan menenun para wanita suku Sasak. Yang unik, lantai rumah adat suku Sasak ternyata menggunakan bahan tanah liat, dan cara membersihkannya dengan menggunakan kotoran sapi yang konon selain membuat lantai bersih dan hitam mengkilap, cara ini sekaligus mampu mengusir nyamuk! (adapt from seru.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Labu Pade from Sumbawa Island

Pilihan (Stay) or (Finish) ???

Kuta di Nusa Tenggara Barat